JAKARTA – Ketua Lajnah Majelis Mujahidin (MM) Ustadz Irfan S Awwas menilai, demokrasi telah gagal menjalankan fungsinya. Begitu juga dengan Pancasila sebagai dasar negara, gagal memperbaiki Indonesia menjadi lebih baik.
Indonesia ini diibaratkan perahu besar. Penguasa yang menggunakan perahu bernama Indonesia, kerap mengambil hak-hak rakyat. Yang dilakukan penguasa tidak untuk kepentingan rakyat, tetapi kepentingan penguasa. Perilaku penguasa tersebut karena dilandasi oleh Pancasila sebagai dasar negara, dan berpandangan negara harus steril dari pengaruh agama.
“Penguasa memanipulasi Pancasila sebagai dasar negara, disertai opini bahwa negara harus streril, tidak boleh bawa-bawa agama. Ini menunjukkan, pemerintah telah gagal, begitu juga DPR dan MPR. Mereka tidak punya solusi.”
Menurut Ustadz Irfan, Pancasila sebagai dasar negara itu inkonstitusional. Dalam bahasa hukumnya, Pancasila sebagai dasar negara batal demi hukum.
Dalam Kongres Mujahidin IV nanti, akan digelar Temu Nasional dengan sejumlah pimpinan ormas Islam maupun tokoh nasional untuk membahas Syariat Islam dan Reformasi UUD 1945.
“MMI akan mengundang semua elemen politik dan ideologis, termasuk mengundang dubes yang ada di Indonesia, bahkan vatikan. Tema yang akan diusung adalah “Seabad Perjuangan Indonesia dalam Penegakan Syariat Islam” — sejak Sarekat Islam 1916. Kita hanya sebagai pelanjut saja, sebelumnya telah diperjuangkan oleh tokoh Islam di masa itu,” tandas Ustadz Irfan.
[desastian/voa-islam.com]