Alhamdulillah, Kongres Mujahidin IV telah usai terlaksana, kembali ustadz Muhammad Thalib memimpin Majelis Mujahidin melanjutkan kepemimpinannya yang lalu.
Ribuan peserta kongres yang hadir pun turut bersuka ria mendengar keputusan rapat Ahlul Halli Wal ‘Aqdi (AHWA) tersebut.
KEPUTUSAN SIDANG PLENO AHLUL HALLI WAL ‘AQDI (AHWA) KONGRES MUJAHIDIN IV
Sentul City Bogor, 18 Syawwal 1434 H/25 Agustus 2013 M
Nomor: 01/AHWA MM/VIII/2013
Menimbang:
- Keadaan Demisioner kepengurusan Ahlul Halli Wal ‘Aqdi Majelis Mujahidin periode 2008-2013
- Perlunya diputuskan kepengurusan Ahlul Halli Wal ‘Aqdi Majelis Mujahidin pada Kongres Mujahidin IV untuk periode 2013-2018 M
Memperhatikan:
- Qawaidut Tanzhim dan Qawaidut Tanfidz
- Keputusan Sidang Pleno I dan II Kongres Mujahidin IV
- Pendapat dan masukan yang disampaikan peserta Kongres Mujahidin
MEMUTUSKAN
Menetapkan:
- Kepemimpinan Ahlul Halli Wal ‘Aqdi (AHWA):
- Ketua/Amir Majelis Mujahidin : Drs. Muhammad Thalib
- Wakil Ketua/Wkl. Amir : Abu Muhammad Jibriel AR
- Katib Am : Drs. Nashruddin Salim, SH, MH
Wakil Katib Am : Drs. Farid Ma’ruf NS - Bendahara : dr. Harun Rasyid, Sp BU, MARS
Wakil Bendahara : Dr. H. Irfianda Abidin, SE, MBE
- Pengurus Lajnah Tanfidziyah Majelis Mujahidin:
- Ketua : Irfan S. Awwas
- Sekretaris : M. Shabbarin Syakur
- Bendahara : Drs. Tofandi
- Mengamanatkan kepada pimpinan Ahlul Halli Wal ‘Aqdi (AHWA) dan Lajnah Tanfidziyah (LT) terpilih untuk menyempurnakan kepengurusan selambat-lambatnya pada bulan September 2013
Pimpinan Sidang Ahlul Halli Wal ‘Aqdi
18 Syawwal 1434 H/25 Agustus 2013
Alhamdulillah Allohu Akbar.
Semoga dengan adanya Keputusan Sidang Pleno Ahlul Halli Wal ‘Aqdi Kongres Mujahidin IV,
penegakan Syari’ah Islam di Indonesia dapat berjalan sesuai harapan dan cita-cita para Mujahidin Indonesia dan Dunia.
Dengan tegaknya IPOLEKSOSBUDMILHANKAMRATA yang sesuai dengan Syari’ah Islam
diharapkan dapat membuka Pintu Berbagai Keberkahan dari langit dan bumi serta
dapat melahirkan masyarakat yang Mandiri dan Sejahtera
tanpa membedakan suku, ras, bangsa dan agama sebagai perwujudan Rahmatan Lil’alamin.
Saya berharap pada kepengurusan periode 2013-2018 ini,
kita dapat memfokuskan segenap daya potensi ekonomi umat untuk mewujudkan
Empat Pilar Penyangga Keseimbangan Anggaran Belanja Negara Sesuai Syari’ah Islam;
sehingga NKRI dapat menjadi Negara Karunia Robbul Izzati yang dapat meningkatkan
Kemandirian dan Kesejahteraan Warga dan atau Rakyatnya.
Ada 15 Alasan Mengapa “FARDHU ‘AIN” Bagi Kita
Untuk Berupaya men-TAUHID-kan Sistem Ekonomi
Dalam Kehidupan Umat Secara Totalitas.
15 ALASAN TERSEBUT ANTARA LAIN:
01. Kehidupan Takan Berjalan Tanpa Ekonomi
02. Ekonomi Takan Berjalan Tanpa Bisnis
03. Bisnis Takan Berjalan Tanpa Keuangan
04. Keuangan Takan Aman Tanpa Cash Flow
05. Cash Flow Takan Berjalan Tanpa Sistem
06. Sistem Takan Berjalan Tanpa Tim Kerja
07. Tim Kerja Takan Solid Tanpa Pembinaan
08. Pembinaan Takan Berjalan Tanpa Sarana
09. Sarana Takan Tersedia Tanpa Industri
10. Industi Takan Ada Tanpa Jasa
11. Jasa Takan Terdistribusi Tanpa Jaringan
12. Jaringan Takan Berkembang Tanpa Member
13. Member Takan Mandiri Tanpa Kesejahteraan
14. Kesejahteraan Takan Stabil Tanpa Keuangan
15. Keuangan Takan Berharga Tanpa Kehidupan
Maka oleh karena itu adalah WAJIB’AIN bagi kita
Untuk berupaya men-TAUHID-kan
Sistem perekonomian kita secara totalitas.
Wallohu A’lam….
http://bmtamna.blogspot.com/2013/04/memenuhi-fardhu-dalam-kehidupan.html