Oleh : Ustadz Irfan S Awwas
Ketua Lajnah Tanfidziyah Majelis Mujahidin
Di negeri ini, telah terjadi kerusakan yang sangat serius: kemiskinan, dekadensi moral, korupsi, narkoba, grativikasi seks, kemelut politik.
Negara ada, pemerintah tetap berkuasa, tapi tidak membuahkan kemajuan apa-apa.
Orientasi perjuangan penegakan Syari’at Islam di lembaga negara tidak diarahkan untuk melawan negara atau menyebarkan kebencian terhadap pihak lain, melainkan terhadap kemiskinan, keputusasaan, kekacauan dan kezaliman untuk meraih keridhaan Allah subhanhu wa ta’ala.
Karena itu, ambisi dan prasangka politik, apalagi intimidasi dan agitasi kekuasaan, tidak boleh dipelihara.
Abu Bakar Ash-Shiddiq radhiyallahu ‘anhu pernah berwasiat kepada Khalid bin Al-Walid:
اِحْرِصْ عَلَى الْمَوْتِ تُوْهَب لَكَ الْحَيَاة
“Songsonglah kematian niscaya kan kau dapatkan kehidupan.”
Artinya, kematian tidak dapat dihindari maka hidup ini harus dijalani dengan benar.
Maka isilah hidup ini dengan jihad untuk menegakkan Syari’at Islam supaya dapatkan husnul khatimah.
وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
“Janganlah kalian mati, kecuali kalian sebagai muslim.”
[QS Ali ‘Imran, 3: 102]
Selain itu, jadikan perjuangan ini lebih bernilai dan berkelas dengan sumber legitimasi Syari’at Islam, bukan demokrasi, sekularisme atau liberalisme atau juga terorisme.
Sekian tahun Majelis Mujahidin telah membulatkan tekad bersama untuk hidup menjalani takdir Ilahy dan menyongsong syahid.
Sekarang tibalah saatnya kita membuktikan janji-janji itu. Laksanakan perintah Allah sekalipun musuh tidak suka.
Firman Allah:
فَادْعُوا اللهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ
“Wahai orang-orang mukmin, taatlah kepada Allah dengan menjalankan syari’at-Nya secara ikhlas, sekalipun orang-orang kafir membenci kalian.”
[QS Ghaafir (Al-Mukmin), 40: 14]
Wallahu’alam…
“KETIKA CINTA MENGGOYAH JIHADMU”
Wahai Diriku, kukatakan padamu
Kau Harus Fokus Pada Tujuan Hidupmu
Kau Harus Konsentrasi Dengan Visi Misimu
Jangan berfikir dan bertindak sesuatu
Yang tidak ada hubungannya dengan proses tujuan hidupmu
Kau hanya boleh berfikir dan bertindak
Pada segala hal yang terkait dengan proses pencapaian tujuanmu
Wahai Diriku
Jangan kau nodai idealismemu dengan hal-hal yang “murahan”
Jangan biarkan virus merah jambu meruntuhkan prinsip yang kau junjung selama ini
Apakah tidak Kau perhatikan wahai diriku?
Kau tak lagi menangis karena cintamu kepada Alloh
Kau menangis karena cintamu tak kesampaian
Kau menangis karena jalan juang ini tak menyandingkanmu pada kekasih pujaan hati
Yang justru jika itu terjadi akan meruntuhkan semangat jihadmu
Dan membuatmu terperosok pada kehinaan
Jangan lagi kau kembali pada kejahiliyahan
Setelah Islam memberi warna pelanginya padamu
Jahiliyah adalah Jahiliyah. Islam adalah Islam
Tak ada campur aduk diantara keduanya
Islam menuntut hijrahmu meninggalkan Jahiliyah secara total
Wahai Diriku
Tak ada lagi waktu untuk santai dan berleha-leha
Cita-cita besar, obsesi-obsesi besar dan semua tujuanmu dalam hidup ini
Akan menyedot seluruh waktu, tenaga dan fikiranmu,
Tanpa pernah menyisakan waktumu untuk beristirahat
Kau adalah prajurit da’wah,
Kau adalah pemuda dari ribuan pemuda yang diharapkan umat ini
Hari ini kau lihat pemuda-pemuda yang lain asyik dengan gemerlap hedonisme
Larut bersama derasnya arus liberalisme yang menyesatkan
Jika kau tergoda untuk mengikutinya
Sesungguh Kau telah menulis kegagalanmu
Dalam meraih cita-cita dan obsesi besarmu
Kau akan berada dibelakang bersama orang-orang yang tertinggal.
Kau akan tertelan oleh ganasnya kejahiliyahan.
Dan Kau…Jika tetap mengikutinya
Namamu takan pernah tercatat
Dalam jajaran para mujahid dan para syuhada dihadapan Alloh
Wahai diriku, percayalah…
Kau dilahirkan sebarai seorang serdadu
Kau tak boleh kalah dengan ambisi pribadimu
Kau tak boleh lemah hanya karena penghinaan musuh-musuhmu
Kau tak boleh mundur mesti harus menghadapi banyak kegagalan dalam hidup ini
Percayalah pada kemampuan dan obsesi obsesi besarmu
Percayalah bahwa semua rencanamu akan difasilitasi oleh Alloh
Dengan cara-NYA sendiri untuk menjadi kenyataan dengan mudah
Kau boleh lemah hanya untuk bangun kembali
Kau boleh mundur hanya untuk maju kembali
Kau boleh kalah hanya untuk bangkit kembali
Bangun dan singsingkanlah lengan bajumu
Banyak pekerjaan-pekerjaan besar yang harus segera kau tunaikan
Segeralah karena kau adalah serdadu Islam robbani
(by Wong Fei Hung)