33 C
Jakarta
Jumat, 29 Maret 2024

Perjuangan Menjalani Takdir dan Menyongsong Syahid

Oleh : Ustadz Irfan S Awwas
Ketua Lajnah Tanfidziyah Majelis Mujahidin

Di negeri ini, telah terjadi kerusakan yang sangat serius: kemiskinan, dekadensi moral, korupsi, narkoba, grativikasi seks, kemelut politik.

Negara ada, pemerintah tetap berkuasa, tapi tidak membuahkan kemajuan apa-apa.

Orientasi perjuangan penegakan Syari’at Islam di lembaga negara tidak diarahkan untuk melawan negara atau menyebarkan kebencian terhadap pihak lain, melainkan terhadap kemiskinan, keputusasaan, kekacauan dan kezaliman untuk meraih keridhaan Allah subhanhu wa ta’ala.

Karena itu, ambisi dan prasangka politik, apalagi intimidasi dan agitasi kekuasaan, tidak boleh dipelihara.

Abu Bakar Ash-Shiddiq radhiyallahu ‘anhu pernah berwasiat kepada Khalid bin Al-Walid:

اِحْرِصْ عَلَى الْمَوْتِ تُوْهَب لَكَ الْحَيَاة

“Songsonglah kematian niscaya kan kau dapatkan kehidupan.”

Artinya, kematian tidak dapat dihindari maka hidup ini harus dijalani dengan benar.

Maka isilah hidup ini dengan jihad untuk menegakkan Syari’at Islam supaya dapatkan husnul khatimah.

وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

“Janganlah kalian mati, kecuali kalian sebagai muslim.”
[QS Ali ‘Imran, 3: 102]

Selain itu, jadikan perjuangan ini lebih bernilai dan berkelas dengan sumber legitimasi Syari’at Islam, bukan demokrasi, sekularisme atau liberalisme atau juga terorisme.

Sekian tahun Majelis Mujahidin telah membulatkan tekad bersama untuk hidup menjalani takdir Ilahy dan menyongsong syahid.

Sekarang tibalah saatnya kita membuktikan janji-janji itu. Laksanakan perintah Allah sekalipun musuh tidak suka.

Firman Allah:

فَادْعُوا اللهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ

“Wahai orang-orang mukmin, taatlah kepada Allah dengan menjalankan syari’at-Nya secara ikhlas, sekalipun orang-orang kafir membenci kalian.”
[QS Ghaafir (Al-Mukmin), 40: 14]

Wallahu’alam…

Latest news

- Advertisement -spot_img

Related news

1 KOMENTAR

  1. “KETIKA CINTA MENGGOYAH JIHADMU”

    Wahai Diriku, kukatakan padamu
    Kau Harus Fokus Pada Tujuan Hidupmu
    Kau Harus Konsentrasi Dengan Visi Misimu
    Jangan berfikir dan bertindak sesuatu
    Yang tidak ada hubungannya dengan proses tujuan hidupmu
    Kau hanya boleh berfikir dan bertindak
    Pada segala hal yang terkait dengan proses pencapaian tujuanmu

    Wahai Diriku
    Jangan kau nodai idealismemu dengan hal-hal yang “murahan”
    Jangan biarkan virus merah jambu meruntuhkan prinsip yang kau junjung selama ini

    Apakah tidak Kau perhatikan wahai diriku?
    Kau tak lagi menangis karena cintamu kepada Alloh
    Kau menangis karena cintamu tak kesampaian
    Kau menangis karena jalan juang ini tak menyandingkanmu pada kekasih pujaan hati
    Yang justru jika itu terjadi akan meruntuhkan semangat jihadmu
    Dan membuatmu terperosok pada kehinaan

    Jangan lagi kau kembali pada kejahiliyahan
    Setelah Islam memberi warna pelanginya padamu
    Jahiliyah adalah Jahiliyah. Islam adalah Islam
    Tak ada campur aduk diantara keduanya
    Islam menuntut hijrahmu meninggalkan Jahiliyah secara total

    Wahai Diriku
    Tak ada lagi waktu untuk santai dan berleha-leha
    Cita-cita besar, obsesi-obsesi besar dan semua tujuanmu dalam hidup ini
    Akan menyedot seluruh waktu, tenaga dan fikiranmu,
    Tanpa pernah menyisakan waktumu untuk beristirahat

    Kau adalah prajurit da’wah,
    Kau adalah pemuda dari ribuan pemuda yang diharapkan umat ini
    Hari ini kau lihat pemuda-pemuda yang lain asyik dengan gemerlap hedonisme
    Larut bersama derasnya arus liberalisme yang menyesatkan

    Jika kau tergoda untuk mengikutinya
    Sesungguh Kau telah menulis kegagalanmu
    Dalam meraih cita-cita dan obsesi besarmu
    Kau akan berada dibelakang bersama orang-orang yang tertinggal.
    Kau akan tertelan oleh ganasnya kejahiliyahan.
    Dan Kau…Jika tetap mengikutinya
    Namamu takan pernah tercatat
    Dalam jajaran para mujahid dan para syuhada dihadapan Alloh

    Wahai diriku, percayalah…
    Kau dilahirkan sebarai seorang serdadu
    Kau tak boleh kalah dengan ambisi pribadimu
    Kau tak boleh lemah hanya karena penghinaan musuh-musuhmu
    Kau tak boleh mundur mesti harus menghadapi banyak kegagalan dalam hidup ini

    Percayalah pada kemampuan dan obsesi obsesi besarmu
    Percayalah bahwa semua rencanamu akan difasilitasi oleh Alloh
    Dengan cara-NYA sendiri untuk menjadi kenyataan dengan mudah
    Kau boleh lemah hanya untuk bangun kembali
    Kau boleh mundur hanya untuk maju kembali
    Kau boleh kalah hanya untuk bangkit kembali

    Bangun dan singsingkanlah lengan bajumu
    Banyak pekerjaan-pekerjaan besar yang harus segera kau tunaikan
    Segeralah karena kau adalah serdadu Islam robbani

    (by Wong Fei Hung)

Tinggalkan Balasan ke Arifin SulaemanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.